Pembagian Tugas Suami Istri, Haruskah Istri Bekerja?

berapa nafkah suami untuk istri?
nafkah keluarga
Ketika seseorang berumah tangga, akan ada banyak hal yang jika tidak tertata dengan baik akan berakibat fatal bagi kelangsungan hidup berumah tangga.

Salah satu hal yang butuh untuk ditata dengan baik adalah masalah keuangan keluarga.  Keuangan keluarga adalah bahan bakar sebuah kehidupan berumah tangga. Maka kita perlu sebuah manajemen keuangan rumah tangga yang baik.

Apa artinya kata - kata romantis ketika keuangan keluarga tidak sehat. Dengan uang cinta bisa dibina. Dengan uang kita bisa menafkahi anak istri. Dengan uang anda bisa membelikan istri anda hadiah. Dengan uang anda bisa berbagi manfaat kepada lingkungan. Setuju ga?

Sebut saja, arisan RT butuh uang, sumbangan hajatan tetangga butuh uang, iuran kebersihan butuh uang, dan masih banyak lagi kegiatan bermasyarakat yang membutuhkan uang.

Intinya uang/harta adalah sesuatu yang sangat dibutuhkan oleh sebuah rumah tangga, diakui atau tidak.

Berbicara mengenai keuangan keluarga , saya ingin berbagi pengalaman beberapa kenalan kami dan kami sendiri dalam me"menej" keuangan rumah tangga, plus dan minusnya.

Siapa yang bekerja mencari nafkah keluarga, suami atau istri?
 Sebagai permulaan, pengalaman ini akan kami bagi berdasarkan bagaimana suami istri berbagi peran dalam bekerja mencari sumber pendanaan keluarga mereka.

Ini bukan sebuah survei. Tetapi hanya pengamatan terbatas kami terhadap orang - orang di sekitar kami. Kemudian kami analisa sesuai dengan sudut pandang kami.
Jadi, sangat mungkin berbeda dengan pengalaman pembaca semua.

Suami atau istri yang harus bekerja mencari nafkah?
  1. Suami Istri sama - sama bekerja.
    • Memiliki pemasukan dari 2 jalur, sehingga relatif memiliki pemasukan keluarga lebih banyak.
    • Istri memiliki "daya" / berdaya , mandiri secara ekonomi dan tidak bergantung sepenuhnya kepada suami.
    • Terkadang suami merasa tersaingi atau paling tidak wibawanya sebagai pemimpin berkurang. Untuk mengatasinya, seharusnya istri tetap menghormati suaminya sebagai kepala keluarga.
    • Karena sama - sama kerja, ketika pulang kerja sama - sama capek.
    • Perhatian kepada anak jadi kurang , pada sebagian kasus bahkan menjadi terbengkalai.
    • Jika tidak memiliki asisten rumah tangga, agak kerepotan untuk menjaga kebersihan dan kerapihan rumah.
    • Tidak ada yang menyambut suami yang capek sepulang kerja, karena istrinya juga sama - sama capek. 
    • Beberapa suami mengeluhkan kondisi rumahnya yang tidak terawat, kotor dan berantakan. Baca juga agar rumah bersih dan rapi.
    • Sebagian pasangan membagi penghasilan mereka, uang suami untuk kebutuhan pokok sehari - hari, uang istri untuk ditabung atau membayar cicilan rumah dan kendaraan. 
    • Ketika terjadi perceraian, istri sudah bisa mandiri secara ekonomi.
    • Motif istri bekerja bisa karena memang untuk membantu keuangan suami, ada juga yang bertujuan untuk aktualisasi diri, menyalurkan minat dan bakat, dan sebagainya.
    • Kami pernah menulis sebuah cara alternatif agar wanita yang bekerja tidak melalaikan tugasnya sebagai istri. Baca wanita berkeluarga  bekerja setengah hari.
  2. Istri bekerja, suami di rumah
    • Ini kondisi yang tidak ideal menurut saya. 
    • Beberapa kasus dikarenakan keadaan suami yang memang tidak memungkinkan untuk bekerja, misalnya sakit, dan sebagainya.
    • Suami sebagai kepala keluarga tidak memiliki wibawa.
    • Istri berpotensi untuk mendominasi keluarga dan semakin jatuhlah harga diri suami sebagai kepala keluarga.
    • Karena merasa minder, terkadang suami ingin mengembalikan wibawanya di mata anak istri dengan cara yang salah, seperti melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Atau suami justru akan frustasi, merasa tidak bermanfaat, dan semakin menarik diri dari pergaulan.
    • Suami semakin malas bekerja, tidak punya uang, tidak bisa memanjakan istri, akhirnya tidak bisa romantis dan komunikasi menjadi hambar.
  3. Suami bekerja istri di rumah
    • Ini kondisi yang paling ideal menurut kami. Karena di sana ada pembagian tugas. Suami mencari nafkah, istri menjaga rumah dan mendidik anak. Bekerja sama antara suami istri bukan berarti keduanya melakukan tugas dan peran yang sama bersama- sama. Bekerja sama antara suami istri bagi kami adalah berbagi peran dan tugas, sehingga tujuan berkeluarga bisa tercapai.
    • Suami bisa fokus bekerja, tanpa khawatir anak - anak di rumah bagaimana, pulang kerja ada yang menyambut dan memanjakannya. Pulang kerja rumah dalam kondisi bersih dan rapi sehingga pikiran merasa nyaman.
    • Anak - anak mendapatkan kasih sayang , waktu, dan perhatian yang cukup dari ibunya.
    • Istri bisa fokus mengatur rumah dan mendidik anak tanpa khawatir dan tak perlu repot harus mencari nafkah. 
    • Istri adalah pihak yang diayomi, dilindungi dan disayangi oleh suami sebagai pemimpinnya.
    • Kelemahannya adalah istri pada beberapa kasus tidak memiliki daya, ketika dia memiliki suami yang zhalim. Ketika suami melakukan KDRT, istri takut untuk melawan, takut untuk meminta cerai karena secara ekonomi dia bergantung pada suaminya. Baca juga cara menghindari perceraian dalam pernikahan.
    • Jika ingin menerapkan sistem yang ke-3 ini , seharusnya seorang wanita sejak awal mencari calon suami seorang laki -laki yang bertanggung jawab dan dikenal baik perilakunya. Tidak harus kaya, tetapi dia haruslah seorang laki - laki yang bertanggung jawab dan memiliki kemauan berusaha.
    • Hendaknya pemerintah, lembaga zakat, dan para dermawan memperhatikan nasib dan menjamin kelangsungan hidup para wanita yang karena satu dan lain hal telah bercerai dan menjadi janda.
Dari ke 3 pembagian peran dalam hal mencari nafkah keluarga di atas, kami cenderung memilih yang ke - 3  dengan semua kelebihan dan kekurangannya.

Pembagian Uang Suami Istri
Untuk pembagian uang ini, karena kami memilih pembagian peran yang nomer 3 yaitu suami bekerja dan istri mengurus rumah, maka pembagian uangnya kami dasarkan pada pembagian nomer 3 tersebut.

Uang suami apakah uang istri juga?
Tidak, uang suami adalah uang suami menurut kami. Akan tetapi suami sebagai yang bertugas mencari nafkah, wajib menjamin / menanggung biaya  hidup dan kesejahteraan istri sesuai  kemampuannya.
suami bekerja mencari nafkah
mencari nafkah

Kewajiban keuangan suami yang menjadi hak istri
  1. Suami menanggung tempat tinggal istri, atau bayar kontrakan.
  2. Suami menanggung makan sehari - hari keluarga;
  3. Suami menanggung pakaian istri dan anak - anak;
  4. Suami menanggung semua kebutuhan dan kesejahteraan keluarga lainnya sesuai dengan penghasilan dan kemampuannya;
  5. Sebagai contoh, tidak sepantasnya seorang suami berfoya - foya mentraktir temannya, sementara istri dan anaknya di rumah makan seadanya.
Berapa persen jumlah nafkah istri yang harus ditanggung suami dari gajinya?

Bisa jadi suami memberikan 50% dari gajinya kepada istri. Bisa juga 75%, 80%, 90% atau bahkan 100%..
Itu pilihan suami untuk memberikan berapa % dari gajinya sepanjang dengan pemberian itu suami memastikan bahwa istri mendapatkan apa yang menjadi haknya sebagi seorang istri, seperti yang saya tulis pada 5 poin di atas.

Ketika seorang istri menerima pemberian nafkah dari suaminya, hendaknya ia berterimakasih dan membelanjakannya dengan bijak.

Setelah anda mengetahui tugas suami dalam sistem no - 3 ini, maka inilah tugas istri dalam hal keuangan keluarga yang menjadi hak suami:
  1. Istri bertanggung jawab mengelola dengan bijak uang nafkah pemberian suami. 
  2. Istri bertanggung jawab menjaga, membersihkan , merawat rumah, dan menjaga anak- anak selama suami keluar rumah mencari nafkah. Jika memang suami mampu dan ada dana berlebih, istri bisa meminta seorang asisten rumah tangga kepada suami, sehingga istri tidak terlalu kerepotan apalagi jika mereka memiliki anak yang banyak.
  3. Berapapun suami memberinya nafkah, hendaknya selalu berterimakasih kepada suami, sehingga suami merasa dihargai. Ketika suami merasa berharga, maka dia akan semakin semangat lagi dalam bekerja dan membahagiakan istri dan anaknya.
  4. Pada kondisi yang memang dibutuhkan, istri bisa meminta izin suami untuk bekerja membantu keuangan keluarga.
  5. Bagaimana agar anda bisa membelanjakan nafkah yang pas - pasan, anda bisa membaca cara bertahan hidup dengan gaji pas - pasan.

Akhirnya, seperti yang kami utarakan di awal artikel, ini hanyalah pengamatan terbatas kami dan bukan sebuah hasil penelitian dan survei, sehingga sangat mungkin bersifat subyektif.
Kami hanya bermaksud berbagi pengalaman saja.

Barangkali anda memiliki pendapat dan pengalaman yang berbeda, kami dengan senang hati menunggu komentar anda.

    Komentar

    Postingan populer dari blog ini

    Uang Belanja Harian Cuma 50.000 (lima puluh ribu) Apa Cukup?

    Cara Share Lokasi Rumah Saat tidak Berada di Rumah

    Prosedur Menaikkan Daya Listrik Resmi dan Menghindari Penipuan Mengatasnamakan PLN