Cara Keluarga Baru Beradaptasi dengan Lingkungan Perkampungan / Desa
Setelah anda menikah, maka anda mulai memiliki keluarga kecil baru. Segala sesuatu yang akan terjadi terhadap keluarga baru ini, kini menjadi tanggung jawab anda dan suami/ istri anda.
Mungkin anda akan sedikit terkejut, akan banyaknya tanggung jawab baru sebagai sebuah keluarga. Tanggung jawab terhadap antar anggota keluarga, maupun tanggung jawab keluarga anda di lingkungan sosial khususnya di perkampungan.
Pada artikel - artikel kami yang terdahulu, telah kami bahas beberapa hal yang berkaitan dengan keluarga baru.
Ada cara membuat Kartu Keluarga Baru, cara membuat akte kelahiran pertama kali, cara membelanjakan penghasilan yang minim untuk keluarga , dan sebagainya.
Bahkan sebelumnya, kami membahas juga bagian ketika anda sedang akan menikah, cara mengurus pernikahan di KUA, menikah dengan uang seadanya/ pas - pasan, dan lain - lain.
Sebagai blog yang membawa judul "Panduan Keluarga", maka kami akan menambah artikel yang terdahulu dengan pembahasan kali ini. Tentang Cara Keluarga Baru Beradaptasi dengan Lingkungan Perkampungan.
Apa pentingnya pembahasan ini?
Pembahasan ini kami nilai penting . Terutama bagi keluarga baru yang:
Mungkin anda akan sedikit terkejut, akan banyaknya tanggung jawab baru sebagai sebuah keluarga. Tanggung jawab terhadap antar anggota keluarga, maupun tanggung jawab keluarga anda di lingkungan sosial khususnya di perkampungan.
Pada artikel - artikel kami yang terdahulu, telah kami bahas beberapa hal yang berkaitan dengan keluarga baru.
Ada cara membuat Kartu Keluarga Baru, cara membuat akte kelahiran pertama kali, cara membelanjakan penghasilan yang minim untuk keluarga , dan sebagainya.
Bahkan sebelumnya, kami membahas juga bagian ketika anda sedang akan menikah, cara mengurus pernikahan di KUA, menikah dengan uang seadanya/ pas - pasan, dan lain - lain.
Sebagai blog yang membawa judul "Panduan Keluarga", maka kami akan menambah artikel yang terdahulu dengan pembahasan kali ini. Tentang Cara Keluarga Baru Beradaptasi dengan Lingkungan Perkampungan.
Apa pentingnya pembahasan ini?
Pembahasan ini kami nilai penting . Terutama bagi keluarga baru yang:
- Belum pernah tinggal di perkampungan, karena satu dan lain hal, untuk pertama kali dan seterusnya akan tinggal di perkampungan.
- Sebenarnya sejak kecil tinggal di perkampungan. Tetapi setelah berkeluarga, mereka "kaget" dengan tanggung jawab baru sebagai sebuah keluarga baru di lingkungan sosial perkampungan (..sst pengalaman pribadi ). Padahal sebelum berkeluarga, dia jarang bersosialisasi dan cenderung introvert. Sekarang mau tidak mau dia harus lebih "menampakkan diri" di lingkungan sosial. Tuntutan sosial. (Dulu, saya paling tidak suka dengan IPS , ilmu pengetahuan sosial)
- Hidup di desa memang relatif berbeda dengan di kota.
Rutinitas baru yang biasanya mengejutkan keluarga baru anda di perkampungan :
- Pertemuan rutin warga. Pertemuan ini biasanya dilakukan sebulan sekali. Terkadang dikemas dalam bentuk arisan. Tujuan pertemuan ini sangat baik. Warga satu kampung berkumpul, bermusyawarah mengenai kebaikan bersama satu kampung. Sebagai ajang "silaturahmi" juga antar warga untuk menambah keakraban. Masalahnya, bagi anda yang belum pernah tinggal di kampung, mungkin hal ini akan sangat berat bagi anda. Apalagi anda yang sibuk bekerja, berangkat pagi pulang petang, badan capek, eh, malamnya masih harus menghadiri pertemuan ini.
- Arisan ibu - ibu. Kalau di kampung kami, ini dilakukan seminggu sekali. Acara yang sangat berat banget bagi anda yang sibuk. Mungkin anda harus kerja. Atau setelah capek kerja selama sepekan, anda ada jadwal piknik keluarga tiap pekan yang berbarengan dengan arisan ini. Jadi malas berangkat arisan. Atau anda ga bisa nyambung dengan obroan warga kampung. Mungkin mereka bergosip.
- Gotong Royong. Kalau ini acaranya ga bisa diprediksi waktunya. Di sebagian tempat ada yang rutin sebulan sekali. Iya, kalo mereka tiap minggu libur. Bagaimana yang hari minggu tetap kerja? Apakah harus bolos kerja untuk ikut gotong royong? Cara untuk mengatasi hal ini bagi anda yang sibuk atau sok sibuk, sumbangkanlah sebagian uang anda ke Pak RT sebagai dana konsumsi. Uang tersebut bisa menggantikan ketidakhadiran anda di lokasi gotong royong.
- Adat kesopanan. Selalu menyapa kepada setiap orang yang lewat atau bertemu di jalan. Kalau dulu anda orang yang cuek, maka begitu anda tinggal di perkampungan, latihlah untuk bertegur sapa dengan warga. Ketika anda sedang di depan rumah, lalu kebetulan ada warga / tetangga lewat, tegurlah dengan penuh senyuman. Bagi warga yang tinggal di perkampungan, tegur sapa adalah hal yang sangat sensitif. Jangan sampai anda yang sebenarnya memang pendiam, disangka yang orang sombong terhadap tetangga hanya gara - gara enggan bertegur sapa. Lalu anda jadi bahan gunjingan satu kampung.
- Ronda Malam. Berbeda dengan komplek perumahan, di perkampungan tidak ada petugas keamanan. Untuk menjaga keamanan dan ketertiban bersama, biasanya warga melakukan giliran ronda malam. Yaitu patroli keamanan kampung setiap malam yang dilakukan oleh semua warga (yang bapak - bapak) secara bergiliran. Biasanya anda kena jatah ronda 1 kali dalam seminggu. Lagi - lagi kalau anda sibuk atau mungkin sudah sepuh dan rentan terhadap angin malam, anda bisa minta izin tidak ikut ronda malam kepada Pak RT. Anda bisa menebusnya dengan menyumbangkan uang kas RT semampunya sebagai ganti ketidak hadiran anda. Keamanan kampung adalah kebutuhan semua warga dan tanggung jawab semua warga juga untuk menjaganya.
Itulah hal - hal baru yang mungkin anda jumpai ketika anda adalah keluarga baru dan tinggal di perkampungan.
Hal ini mungkin membuat anda tidak nyaman untuk pertama kalinya. Bayangan anda ketika sampai rumah adalah saat anda beristirahat penuh melepas penat kerja seharian. Eh.., gak tahunya masih ada acara warga kampung yang harus anda hadiri. Capek? Saya juga.
Anda harus membiasakan diri jika ingin tinggal di perkampungan. Sebisa mungkin anda ikuti perkumpulan - perkumpulan warga selama tidak bertentangan dengan hal - hal yang menjadi prioritas dan prinsip dalam hidup anda.
Anda tidak suka bergunjing? Ya jangan ikut meramaikan obrolan pergunjingan di setiap episode arisan. Alihkan ke pembicaraan lain kalau bisa.
Anda tidak merokok? Padahal di setiap pertemuan warga, mereka merokok semua. Duduk saja dekat pintu agar dapat udara segar dari luar. Kalau mau yang lebih ekstrim, anda pakai masker di pertemuan warga, sekalian nyindir mereka secara tidak langsung. "Kenapa pakai masker Pak?" Jawab saja, "Saya sesak menghirup asap rokok anda". Anda berfikir para perokok itu egois? Kadang saya juga berfikir demikian...
Sebagai sebuah keluarga baru apalagi sekaligus warga pendatang baru, "bukalah pintu" rumah anda terhadap warga sekitar. Tidak perlu memaksakan diri. Tetapi setidaknya anda siap membantu jika tetangga anda membutuhkan bantuan.
Apakah ada di antara mereka anak putus sekolah yang bisa anda santuni semampunya?
Apakah ada di antara mereka warga miskin yang sakit dan bisa anda bantu pengobatannya?
Apakah ada jalan kampung rusak yang bisa anda perbaiki? Atau setidaknya anda ikut membantu bergotong royong memperbaiki jalan bersama warga.
Kalaupun anda tidak bisa memberikan kontribusi apapun untuk kampung anda (ini keterlaluan sekali), pastikan bahwa keberadaan anda tidak mengganggu mereka. Entah dengan suara musik yang keras dari rumah anda, entah dari suara gaduh di malam hari dari teman - teman anda yang bertamu melebihi jam bertamu kampung, dan sebagainya.
Artikel ini hanya gambaran saja secara global. Rinciannya, berbeda - beda di setiap kampung.
Berusaha mengikuti kebiasaan yang positif, tanpa harus mengikuti hal - hal yang anda pandang negatif dan mengorbankan prinsip hidup. Mencoba memberi manfaat di mana saja anda tinggal semampu anda.
Semoga sukses menjadi warga pendatang baru di kampung baru.
Nb: Jangan lupa, pasang lampu penerang jalan di depan rumah anda.
Anda tidak suka bergunjing? Ya jangan ikut meramaikan obrolan pergunjingan di setiap episode arisan. Alihkan ke pembicaraan lain kalau bisa.
Anda tidak merokok? Padahal di setiap pertemuan warga, mereka merokok semua. Duduk saja dekat pintu agar dapat udara segar dari luar. Kalau mau yang lebih ekstrim, anda pakai masker di pertemuan warga, sekalian nyindir mereka secara tidak langsung. "Kenapa pakai masker Pak?" Jawab saja, "Saya sesak menghirup asap rokok anda". Anda berfikir para perokok itu egois? Kadang saya juga berfikir demikian...
Sebagai sebuah keluarga baru apalagi sekaligus warga pendatang baru, "bukalah pintu" rumah anda terhadap warga sekitar. Tidak perlu memaksakan diri. Tetapi setidaknya anda siap membantu jika tetangga anda membutuhkan bantuan.
Apakah ada di antara mereka anak putus sekolah yang bisa anda santuni semampunya?
Apakah ada di antara mereka warga miskin yang sakit dan bisa anda bantu pengobatannya?
Apakah ada jalan kampung rusak yang bisa anda perbaiki? Atau setidaknya anda ikut membantu bergotong royong memperbaiki jalan bersama warga.
Kalaupun anda tidak bisa memberikan kontribusi apapun untuk kampung anda (ini keterlaluan sekali), pastikan bahwa keberadaan anda tidak mengganggu mereka. Entah dengan suara musik yang keras dari rumah anda, entah dari suara gaduh di malam hari dari teman - teman anda yang bertamu melebihi jam bertamu kampung, dan sebagainya.
Artikel ini hanya gambaran saja secara global. Rinciannya, berbeda - beda di setiap kampung.
Berusaha mengikuti kebiasaan yang positif, tanpa harus mengikuti hal - hal yang anda pandang negatif dan mengorbankan prinsip hidup. Mencoba memberi manfaat di mana saja anda tinggal semampu anda.
Semoga sukses menjadi warga pendatang baru di kampung baru.
Nb: Jangan lupa, pasang lampu penerang jalan di depan rumah anda.
Komentar
Posting Komentar